Umum · 30 September 2024 0

Memahami Analisis Sederhana Saham dengan Google Sheets: Panduan Praktis

Investasi saham sering kali tampak rumit bagi pemula. Namun, Anda tidak perlu menjadi ahli finansial untuk mulai menganalisis saham. Bahkan, pendekatan sederhana menggunakan alat-alat yang tersedia, seperti Google Sheets dan fitur “Google Finance,” dapat membantu Anda memahami konsep dasar investasi saham. Dalam artikel ini, kita akan membahas bagaimana cara menggunakan Google Sheets untuk melakukan analisis saham sederhana, berdasarkan pengalaman dan contoh pribadi yang sudah terbukti berguna.

1. Mengapa Menggunakan Google Sheets?

Google Sheets adalah alat yang gratis dan mudah diakses oleh siapa pun yang memiliki akun Google. Fitur yang paling menarik adalah kemampuannya untuk menarik data keuangan secara langsung menggunakan fungsi Google Finance. Ini memungkinkan kita mendapatkan data seperti harga saham terbaru, pendapatan per saham (EPS), ekspektasi EPS, dan lain-lain tanpa perlu beralih ke situs lain.

Dengan fungsi-fungsi tersebut, Anda bisa membangun model sederhana untuk membandingkan harga saham dengan beberapa indikator penting, seperti EPS dan ekspektasi EPS di masa depan. Contoh yang digunakan dalam artikel ini bisa dilihat langsung di Google Sheet melalui tautan berikut: Google Sheets Contoh Analisis Saham.

2. Fitur “Google Finance” untuk Analisis Saham

Fungsi Google Finance dalam Google Sheets memungkinkan kita menarik data saham secara otomatis. Fungsi ini berguna untuk menampilkan harga saham terbaru, perubahan harga harian, EPS, serta data finansial lainnya. Berikut beberapa contoh penggunaan fungsi Google Finance:

  • =GOOGLEFINANCE(“AAPL”, “price”): Menarik harga saham terbaru untuk Apple Inc.
  • =GOOGLEFINANCE(“AAPL”, “eps”): Menarik data Earnings Per Share (EPS) Apple.

Dengan menggabungkan beberapa fungsi Google Finance, Anda dapat membuat tabel yang membandingkan harga saham dengan EPS serta ekspektasi EPS, yang menjadi dasar analisis sederhana apakah saham tersebut murah atau mahal.

3. Simulasi Perhitungan Harga Saham Berdasarkan Earnings Yield

Salah satu fitur menarik yang dapat Anda coba di Google Sheet ini adalah simulasi perhitungan harga saham berdasarkan Earnings Yield yang diharapkan. Earnings Yield adalah rasio kebalikan dari Price to Earnings Ratio (P/E). Ini mengukur seberapa banyak keuntungan yang didapatkan per dolar investasi, yang sering digunakan untuk menentukan apakah saham tersebut “murah” atau “mahal”.

Dalam Google Sheets ini, terdapat kolom yang menghitung simulasi harga saham berdasarkan EPS dan ekspektasi earnings yield dalam setahun. Jika harga saham lebih murah dari hasil simulasi, warna hijau akan muncul secara otomatis. Hal ini membantu memudahkan visualisasi saham-saham yang potensial untuk dibeli karena dianggap undervalued atau “murah”.

4. Langkah-Langkah Penggunaan Google Sheet Ini

Berikut langkah-langkah yang bisa Anda ikuti untuk menggunakan Google Sheet yang telah disediakan:

  1. Salin Sheet ke Akun Google Anda: Klik tautan di atas dan salin Google Sheet tersebut ke akun Google Drive Anda.
  2. Tambahkan Kode Saham: Pada kolom yang disediakan, tambahkan kode saham yang ingin Anda analisis. Misalnya, “AAPL” untuk Apple, “GOOGL” untuk Alphabet, atau kode saham lokal jika tersedia.
  3. Tarik Data Saham: Google Sheet ini sudah dilengkapi dengan formula Google Finance yang secara otomatis akan menarik data terbaru seperti harga saham dan EPS.
  4. Lihat Perbandingan: Bandingkan harga saham saat ini dengan harga simulasi berdasarkan ekspektasi EPS dan earnings yield. Saham yang “murah” menurut simulasi akan secara otomatis ditandai dengan warna hijau.

5. Keterbatasan Analisis Sederhana Ini

Perlu diingat bahwa model ini adalah pendekatan sederhana yang bertujuan untuk memahami konsep dasar fair value saham. Ada beberapa hal yang diabaikan dalam model ini, seperti:

  • Pertumbuhan Pendapatan: Model ini tidak mempertimbangkan potensi pertumbuhan perusahaan di masa depan.
  • Korelasi Data: Korelasi antara harga saham dan EPS tidak selalu stabil atau dapat diprediksi.
  • Forecasting: Tidak ada prediksi harga saham di masa depan berdasarkan analisis teknikal atau fundamental yang lebih kompleks.
  • Book Value dan Data Lain: Tidak semua data fundamental, seperti nilai buku (book value), diperhitungkan dalam analisis ini.

6. Memperluas Analisis Anda

Jika Anda tertarik untuk memperdalam analisis saham, ada beberapa cara untuk memperluas Google Sheet ini:

  • Menambahkan Analisis P/E Ratio: Selain Earnings Yield, Anda bisa menambahkan kolom yang menghitung Price to Earnings Ratio (P/E) untuk perbandingan antar saham.
  • Menganalisis Dividen: Menambahkan informasi mengenai dividen yang dibayarkan oleh perusahaan bisa menjadi pertimbangan tambahan dalam memilih saham.
  • Melakukan Forecasting: Anda bisa menggunakan data historis dan mencoba memprediksi EPS atau harga saham di masa depan menggunakan teknik regresi sederhana atau analisis tren.

7. Kesimpulan

Menggunakan Google Sheets dengan bantuan Google Finance adalah cara yang praktis dan mudah untuk melakukan analisis saham sederhana. Dengan memahami konsep dasar seperti EPS dan earnings yield, serta menggunakan simulasi sederhana seperti yang dijelaskan di artikel ini, Anda bisa mulai mempraktikkan analisis saham tanpa harus menggunakan perangkat lunak yang kompleks atau mahal. Namun, perlu diingat bahwa analisis ini hanya langkah awal dan tidak memperhitungkan berbagai faktor yang lebih kompleks.

Selalu lakukan penelitian lebih lanjut dan pertimbangkan untuk belajar lebih dalam mengenai analisis fundamental dan teknikal sebelum membuat keputusan investasi yang signifikan. Dengan memanfaatkan alat seperti Google Sheets, Anda bisa mengembangkan pemahaman yang lebih baik dan memulai perjalanan investasi Anda dengan lebih percaya diri.


Catatan: Contoh di atas hanyalah alat pembelajaran dan tidak dimaksudkan sebagai rekomendasi investasi.