Umum · 21 Desember 2021 0

Apa itu Investasi?

Investasi adalah usaha yang dapat kita lakukan untuk memperoleh penghasilan dengan memiliki suatu barang atau aset yang akan bernilai lebih dari nilai saat perolehan.

Orang yang melakukan investasi (biasanya disebut Investor) selalu memperhatikan nilai produk / instrumen saat ini, biaya, waktu, atau aset sebelum memutuskan memilih instrumen atau produk di mana cadangan dana miliknya ditempatkan.

Contoh sederhananya ketika seseorang membeli tanah yang menurut perkiraannya lokasi tanah tersebut akan ramai kegiatan ekonomi; dan dia akan sangat beruntung jika tanahnya ditawar 100x lipat dari harga perolehan tanah itu pada awalnya.

Investasi sangat memerlukan pengetahuan dan pemahaman atas instrumen atau produk sebelum memutuskan menggunakan dana miliknya.

Pengetahuan dan pemahaman tersebut sekurang-kurangnya adalah kemampuan menganalisis poin-poin:

  1. Nilai perolehan yang wajar dari instrumen atau produk investasi (harga beli),
  2. Perbandingkan biaya yang dikeluarkan (biaya operasi dan administrasi),
  3. Lama waktu yang diperlukan menunggu hingga memberikan keuntungan,
  4. Perkiraan pertumbuhan, potensi, dan nilai dari instrumen atau produk investasi pada masa akan datang.

Pada umumnya, tindakan apa pun yang diambil dengan tujuan mendapatkan suatu nilai yang lebih baik pada masa akan datang dapat dianggap sebagai investasi.

Salah satu investasi yang secara umum telah dilakukan oleh hampir semua orang saat ini adalah investasi pendidikan. Orang tua berinvestasi pendidikan anaknya agar dapat mampu mandiri dan bekerja. Mahasiswa berinvestasi pada jurusan yang diambil berharap mendapatkan tambahan dan keunggulan keahlian.

Ada 2 Jenis Investasi, yaitu:

  1. Investasi Sektor Rill, Investasi yang menempatkan dana pada proses memproduksi produk yang bisa diperjualbelikan untuk memperoleh laba.
    Contoh: Investasi dalam usaha dagang baik ukuran kecil seperti kios, toko, warung, penginapan (UMKM) hingga skala besar seperti supermarket atau pabrik.

    Pada umumnya Investasi Sektor Rill menempatkan sebagian besar penggunaan dana dalam bentuk fisik yang pasif seperti tanah, bangunan, peralatan, atau kendaraan. 

    Investasi riil membutuhkan alokasi yang nilainya cenderung besar, dan oleh karena itu jumlah unit yang dapat dimiliki cenderung cenderung sedikit. Berinvestasi riil pada aset yang jika lokasi dan situasi strategis, nilai asset tersebut cenderung terus naik. Namun, untuk menjual investasi ini cukup memakan waktu dan susah.
     
  2. Investasi Sektor Keuangan, Investasi yang menempatkan dana pada aset-aset yang berbentuk surat berharga yang bisa disimpan sebagai keikutsertaan dengan imbalan keuntungan, atau surat berharga yang bisa juga diperjualbelikan.

    Dibanding investasi riil, investasi sektor keuangan lebih mudah dilakukan. Sebab, nilai yang harus dibayar bisa dari nominal terkecil, dan mudah dicairkan. Bahkan dengan dana Rp. 100.000 dapat diinvestasikan dalam sektor keuangan.

    Contoh:
    • Investasi dalam surat hutang kepada perusahaan swasta, bank, atau negara (Obligasi, Deposito, ORI, Tabungan).
    • Investasi dalam bentuk penyimpanan dalam bentuk mata uang negara lain.
    • Reksadana
    • Saham